Menentukanpengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan Barang industri yang mahal
Materi 9 Menentukan Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype ProdukBarang/ Kegiatan PembelajaranSetelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan1. Tahapan Teknis Prototype Produk2. Pengujian Sistem3. Proses Pengujian PrototypeB. Uraian Teknis Prototype ProdukPrototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuahproduk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatanproduk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuansuatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat pentingkarena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agarpelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelangganmemiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industrimendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehinggamenciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antaraindustri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggancustomers.Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran danbahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasidengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukanapakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah p inidisebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat denganbagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit denganproses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance danketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk tahapan prototypea. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yangberhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentukperancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yangmelibatkan keamanan dan perlindungan terhadap model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secarakeseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untukmembuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yangtidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model jugadibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancanganprototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworkingmodel namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupunsuperioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknistertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untukdilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untukkeperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan to read all 7 pages?Previewing 3 of 7 pagesUpload your study docs or become a to read all 7 pages?Previewing 3 of 7 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 7 pages?Upload your study docs or become a member. asa nagara #produkkreatifdankewirausahaan #prakaryadankewirausahaan #kewirausahaan #pkk Diambil dari Tujuan menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa adalah untuk menetapkan elemen baru prototipe untuk mengembangkan produk tsb menjadi lebih baik, mengetahui pangsa pasar yang diharapkan dari produk prototipe tsb, dll. Pembahasan Umumnya ada 4 kegiatan pengujian produk Pengujian teknis technical testing membuat prototipe yang merupakan approximation produk akhir Pengujian preferensi dan kepuasan preference and satisfaction testing untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran Pengujian pasar simulasi simulated test markets atau laboratory test markets, untuk memberikan gambaran yang praktis tentang pangsa pasar yang diharapkan dari produk prototipe tsb. Pengujian pasar test markets, dengan cara perusahaan tsb menawarkan suatu produk untuk dijual di wilayah pasar terbatas METODE PENGUJIAN PROTOTIPE BARANG/JASA Pengujian prototipe mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi prototipe produk dari pelanggan potensial di dalam target pasar. Pengujian prototipe berbeda dengan seleksi prototipe dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk. Metode pengujian prototipe produk yang direkomendasikan ada 7,yaitu Mendefinisikan Maksud dari Pengujian Prototipe Anggota tim secara eksplit menuliskan pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian. Pada dasarnya merupakan eksperimen yang artinya adalah penting untuk merancang eksperrimen yang efektif Memilih Populasi Survei Asumsi yang mendasari mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Karena kalau populasi survei menujukan sikap antusias/tidak antusias terhadap produk terhadap target, karena itu tim harus memilih populasisurvei yang mencerminkan target pasar yang sebenarnya. Memilih Format Survei Format survei yang biasa digunakan dalam pengujian prototipe dapat berupa interaksi langsungface to face interaction,telepon,lewat surat yang dikirimkan melalui jasa pos,surat elektronik dan maupun internet. Mengkomunikasikan Prototipe Pilihan format survei sangat berkaitan dengan bagaimana prototipe akan dikomsumsikan. Uraian verbal Berupa paragraf singkat/butir-butir yang berisi ringkasan produk Sketsa Merupakan garis-garis gambar yang menunjukan produk dari garis pandang Foto dan gambar Storyboard Video Simulasi Multimedia interaktif Model fisik Mengukur Prototipe Pelanggan Sebagian survei pengujian prototipe dimulai dengan mengkomsumsikan prototpe produk dan kemudian mengukur respon pelanggan. Respon pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan untuk memilih salah satu dari 2/lebih prototipe alternatif,atau dapat melalui pertanyaan sebagai berikut Pasti membeli Kemungkinan akan membeli Ragu-ragu antara mungkin dan tidak membeli Mungkin tidak membeli Pasti akan membeli Menginterprestasikan Hasil Jika tim tertarik untuk membandingkan dua atau lebih prototipe,interprestasi hasilnya dapat dilakukan secara langsung Merefleksikan Hasil dan Proses Manfaat utama dari pengujian prototipe adalah memperoleh umpan balik dari pelanggan potensial. Pandangan kualitatif yang dilakukan melalui suatu diskusi terbuka dengan responden tentang prototipe-prototipe yang diusulkan mungkin merupakan hasil yang paling penting dari pengujian prototipe,terutama pada awal pengembangan. RANGKUMAN Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk. Pengujian prototipe juga dapat menilai potensi penjualan produk dan pengumpulan informasi dari pelanggan untuk perbaikan prototipe produk. Metode pengujian pototipe produk Mengedintifikasikan populasi survei Memilih populasi survei Memilih format survei Mengkomunikasikan prototipe Mengukur prototipe pelanggan Menginterprestasikan hasil Merefleksikan hasil proses Assalammu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh Salam kenal semuanya nama saya Irfan Mundzir Ramdhani. Biasa dipanggir Al-Mundzir. Subhanalloh akhirnya saya merampung blog terbaru saya. Saya ingin mencoba tuk bisa menjadikan blog ini sebagai media untuk menyalurkan semua apresiasi saya. Dan moga ini dapat menajadi sebuah motivasi saya agar bisa menjadi lebih baik lagi lagi lagi… Insya Alloh Blog Genggam Waktu ini akan terus terupdate untuk bisa mengisi kekosongan waktu. yang inginnya saya isi dengan puisi, informasi, tips, dakwah dan lain sebagainya. Kalo ada yang mau ikut sharing atau menyumbang artikel silahkan email saya aja… atau ke facebook saya dengan email Syukron ya udah berkunjung… Wassalam Lihat semua pos dari Almundzir 39. Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa; Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. 3.10.Menganalisis perencanaan produksi massal; 3.11. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal; 3.12. Menerapkan proses produksi massal; 3.13. Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa; 3.14.1 Prototype yang digunakan untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dan dibangun pada skala sesungguhnya adalah.. a Prototype produk b prototype rekayasa c rancangan produk d pengujian produk e rekayasa produk 2 Desain produk hiasan harus memiliki nilai estetik dan... a keindahan b kemahalan c keunikan d kebaikan e kekuatan 3 Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari.. a riset pemasaran b bagian penjualan c menejemen d personalia e menejer perusahaan 4 Bentuk dari produk yang akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya merupakan dari... a pembuatan gambar kerja b membuat sketsa c membuat software d mengolah perusahaan e membuat denah 5 Salah satu tahapan-tahapan dalam merencanakan suatu produk adalah a membiarkan jika ada kerusakan b berpura-pura tidak tahu c masa bodoh d memformulasikan hasil marketing research e membuat gambar kerja 6 langkah pertama dalam menciptakan prototype adalah untuk menciptakan.. a alur b gambar c konsep sketsa rinci atau diagram d bangunan e lapangan pekerjaan 7 Faktor yang mempengaruhi desain produk adalah.. a fungsi produk b warna produk c ukuran produk d tingkat persaingan e daya tahan produk 8 standard dan spesifikasi produk meliputi.. a sambungan b ukuran c bentuk d mutu e harga 9 Pada proses pembuatan prototype ada yang memiliki fungsi untuk proses pengujian fungsional dari produk yang dikenal dengan.. a prototype rekayasa b prototype produk c rekayasa produk d rancangan produk e pengujian produk 10 Diagram alur proses produksi disebut dengan.. a produk digital b production flow chart diagram c tahapan produk d prototype e gambar produk 11 Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk disebut... a primer b sekunder c tersier d kuartener e dispossable 12 Membuat produk yang menarik iperlukan kreatifitas dalam bentuk.. a harga yang kompetitif b tempat usaha yang strategis c kualitas produk d kemasan yang menarik e penampilan produk 13 Dalam perusahaan apabila menginginkan produk atau usaha dapat bersaing dengan kompetitor lain maka harus memperhatikan beberapa hal, yaitu a memahami kelemahan para pesaing b memahami keunggulan produk pesaing c memahami lingkungan perusahaan d memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar e memahami kelebihan pesaing 14 Kemasan yang ramah lingkungan.. a As little design as possible b Anvironmentally friendly c long lasting d makes a product understandable e Aestetic 15 agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali.. a karakteristik produk selaras dengan kebutuhan pelanggan b bisa memenuhi kebutuhan pelanggan c perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu design yang dapat dkerjakan d penggunaan waktu secara efisien e melakukan pengembangan sesuai tuntutan pasar 16 Kertas yang digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, daging dan kopi adalah.. a kertas minyak b kertas glasin c kertas perkamen d kertas lilin e kertas tyvek 17 Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu a estetika dan design b design dan visual c intristik dan eksentrik d jawaban a dan b benar e estetika dan fungsional 18 Dalam pemberian nama usaha yang kita jalankan harus berfikir ke depan karena... a memudahkan dalam usaha b bisa menarik pelanggan c berorientasi pada keuntungan usaha d membedakan dengan nama usaha lain e memudahkan orang untuk menghafalkan nama usahanya 19 Seorang wirausahawan yang mau membangun usaha harus mempertimbangkan dan mempertimbangkan dan memperhatikan... a bahan baku yang digunakan b tenaga kerja c keadaan masyarakat sekitar d kebutuhan barang dan jasa masyarakat yang akan dilayani e keuntungan usaha 20 Sketsa dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan.. a gambar kerja b design c produk d penjualan produk e rancangan produk Membuka kotak adalah templat terbuka. Ini tidak menghasilkan skor untuk papan peringkat. Diperlukan login Tampilkan semua Format lainnya akan muncul saat Anda memainkan aktivitas. PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Ali Basyah Materi 9 Menentukan Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang/Jasa A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan 1. Tahapan Teknis Prototype Produk 2. Pengujian Sistem 3. Proses Pengujian Prototype B. Uraian Materi 1. Tahapan Teknis Prototype Produk Prototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan customers. Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. Berikut tahapan prototype a. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. b. Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. c. Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworking model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. d. Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. e. Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran. f. Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. 2. Pengujian Sistem Paket prototype diuji secara sistem, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang ulang hingga dapat diterima pemakainya O’Brien, 200$. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009. Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari a. Pengujian unit untuk menguji komponen indi1idual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar. b. Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan. c. Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan. d. Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional. e. Pengujian penerimaan dengan data yang di entry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi. f. Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program. Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi. 3. Proses Pengujian Prototype Ada empat kegiatan dalam kegiatan pengujian prototype yaitu a. Technical Testitng dengan cara membuat prototype yang merupakan perkiraan produk akhir. Pengujian atas kinerja prototype dapat menghasilkan informasi penting tentang usia panjang produk, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Jenis informasi tersenut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. b. Pengujian Preferensi dan Kepuasan Preference and Satisfaction untuk menetapkan elemen yang dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk. Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam pengujian ini yaitu 1 Meminta konsumen untuk menggunakan produk selama jangka waktu tertentu, kemudian diminta menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan preferensi dan kepuasan mereka. 2 Blind test dengan sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatifproduk tanpa mengetahui nama merek atau produsernya. c. Pengujian pasar simulasi Simulated Test atau Laboratory Test Markets dengan prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberi gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar. Model yang dipakai antara lain BASES, DISIGNOR, ASSESOR, dan LITMUS. d. Pengujian Pasar Test Market dengan menawarkan sebuah produk diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk tersebut nantinya akan dijual. C. Petunjuk Praktikum 1. Judul Menguji produk prototype barang dan jasa 2. Tugas Masalah a. Melaksanakan pengujian didepan expert terhadap produk b. Melakukan revisi produk sesuai hasil pengujian expert 3. Prinsip Teori a. Pengujian prototype dilakukan baik uji teknis, uji system dan uji pakar. b. Proses pengujian dilakukan technical system, preferensi dan kepuasan, serta pengujian pasar 4. Kegiatan Praktikum a. Pra Pengujian, siswa mempersiapkan produk dan bahan presentasi seperti ringkasan produk, poster dan file presentasi. b. Lakukuan expost program dilingkungan sekolah terhadap produk yang dihasilkan dan dengan display produk disertai poster penjelasan produk c. Tahap Pengujian dilakukan sesuai dengan produk yang dihasilkan d. Tahap Pengujian Pasar dilakukan lelang langsung dari beberapa prototype produk dan lakukan penawaran kerja sama. 5. Diskusikan hasil pengujian produk dan dukomentasikan semua proses kegiatan pengujian dalam bentuk format video. 6. Diakhir praktikum dilakukan test Video tentang materi ini seperti tayangan berikut. Adapun materi terkait berikut adalah KD 10 Menganalisis perencanaan produksi massal. Dan materi terkait sebelumny adalah KD 8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang / jasa
ProsedurPengujian kesesuaian fungsi produk barang dan jasa Tujuan menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa adalah untuk menetapkan elemen baru prototipe untuk mengembangkan produk tsb menjadi lebih baik, mengetahui pangsa pasar yang diharapkan dari produk prototipe tsb, dll. KOMPETENSIDASAR KOMPETENSI DASAR barang/jasa 3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan 4.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif vBTM.